Pengen Ngerti Aku

Foto saya
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
Saya adalah seorang karyawan yang sedang mencari sesuap nasi.

Rabu, 27 Januari 2010

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

TEORI PRODUKSI
DAN KEGIATAN PERUSAHAAN


BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN


• Perusahaan Perseorangan
- Modal, hasil produksi dan penjualannya tidak terlalu besar
- Milik Pribadi

• Firma
- Dimiliki beberapa orang
- Modal cukup besar
- Tanggung Jawab bersama dalam menjalankan perusahaan

• Perseroan Terbatas
- Modal besar
- Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan

• Perusahaan Negara
- Pada umumnya berbentuk PT
- Pemilik saham : Pemerintah
- Pengurus perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Pemerintah

• Koperasi
- Didirikan bukan untuk mencari keuntungan tapi untuk kesejahteraan anggota
- Terdiri dari: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit

Tujuan Perusahaan  memaksimumkan laba/keuntungan
Cara memaksimumkan keuntungan:
- hasil total penjualan lebih banyak dari pada total ongkos produksi.
- Hasil penjualan marginal = biaya marginal

FUNGSI PRODUKSI
 Merupakan hubungan antara faktor-faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan) dan tingkat produksi yang diciptakan.

Q = f (K, L, R, T)

Q : jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor produksi.
K : jumlah modal
L : jumlah tenaga kerja
R : kekayaan alam
T : teknologi yang digunakan

Faktor produksi : input
Jumlah produksi : output


TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH


Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang. (Faktor produksi lain : tetap)


Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminshing Return)
 menyatakan bahwa: apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.


PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARGINAL


Produksi Marginal

 tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.

MP : produksi marginal
TP : pertambahan produksi total
L : pertambahan tenaga kerja


Produksi Rata-rata

 produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
AP : produksi rata-rata
TP : produksi total
L : tenaga kerja


TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH


Kurva Produksi Sama (Isoquant)

 kurva yang menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Tabel 4.1
Gabungan Tenaga Kerja dan Modal
Untuk menghasilkan 1000 unit produksi


GABUNGAN
TENAGA KERJA
MODAL
TINGKAT PRODUKSI

A 1 6 1000
B 2 3 1000
C 3 2 1000
D 6 1 1000



















Gambar 4.1: Kurva
Produksi Sama

Garis Biaya Sama (Isocost)

 garis yang menggambarkan gabungan faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.

Cth. Upah tenaga kerja Rp. 2.000,-
Biaya modal per unit Rp.4.000,-
Dana yang tersedia Rp. 16.000,-
TC1 menunjukkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan dana tersebut.
TC2, TC3, dan TC4 menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah dana yang tersedia berturut-turut Rp. 20.000,-, Rp.24.000,- dan Rp.28.000,-.















Gambar 4.2: Garis Biaya Sama

TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI


BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk produksi.

Biaya Produksi Jangka Pendek jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya


BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

1. Biaya Total (TC)
Keseluruahan biaya produksi yang dikeluarkan
TC = TFC + TVC

2. Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya

3. Biaya Variabel Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya

4. Biaya Tetap rata-rata
AFC = TFC/Q

5. Biaya Variabel rata-rata
AVC = TVC/Q

6. Biaya Total rata-rata
AC = TC /Q

7. Biaya Marginal
MCn = TCn – TCn-1 atau TC/ Q








Tabel 4.2
Berbagai Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek


JUMLAH
TK
JUMLAH
PRODUKSI
TFC
Rp
TVC
Rp
TC
Rp
AFC
Rp
AVC
Rp
AC
Rp
MC
Rp


0 0 50.000 0 50.000 - - -
50.000

1 1 50.000 50.000 100.000 50.000 50.000 100.000
25.000

2 3 50.000 100.000 150.000 16.666 33.333 50.000
16.666

3 6 50.000 150.000 200.000 8.333 25.000 33.333
12.500

4 10 50.000 200.000 250.000 5.000 20.000 25.000
10.000

5 15 50.000 250.000 300.000 3.333 16.667 20.000
12.500

6 19 50.000 300.000 350.000 2.632 14.789 17.421
16.667

7 22 50.000 350.000 400.000 2.273 15.908 18.181
25.000

8 24 50.000 400.000 450.000 2.083 16.667 18.750
50.000

9 25 50.000 450.000 500.000 2.000 18.000 20.000
100.000

10 25.5 50.000 500.000 550.000 1.960 19.609 21.569



SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN

1. Memproduksi barang pada tingkat dimana perbedaan antara hasil penjualan total dengan biaya total paling maksimum
TR – TC = maksimum

2. Memproduksi barang pada tingkat dimana perbedaan antara hasil penjualan marginal = biaya marginal.
MR = MC.






BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga: biaya produksi tidak perlu dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Semua pengeluaran dianggap biaya variabel.


CARA MEMINIMUMKAN BIAYA

Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC = Average Cost).

Pada (gambar 10.3) ditunjukkan tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh produsen, sehingga produsen tersebut dapat memilih penggunaan alat-alat produksi yang memberikan biaya minimum.


KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG ( KURVA LRAC)

 Kurva yang menunjukkan biaya rata-rata minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya.

Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang. (Gambar 10.4)